Welcome to Wonderland!

A compilation of wonders where things might be found upside down. Feel free to do and say anything out of the ordinary. Wish you a safe journey back into reality after reading all these.

Kamis, 18 November 2021

hidup berjalan tak peduli setan

 Halo, cukup lama aku nggak nulis apa-apa di blog ini. Di blog yang pembacanya mungkin cuma diriku, dan orang-orang yang mungkin entah nyasar atau diam2 masih jadi pembacanya. Entahlah, diari online yang aneh.

Semenjak terakhir aku menulis mengenai saudara-saudaraku, banyak yang terjadi.

Pertama, ayah dan kakak tertuaku meninggal.

Saat itu aku sedang terdiagnosa COVID-19, dengan indra pembau yang sedang tumpul dan demam tinggi. Tengah malam aku mendengar kabar itu, berturut-turut berjarak dua hari.

Rasanya aneh, saat itu. Bagaikan mendengar kabar seseorang yang begitu jauh. 

Bapak yang hanya kukunjungi dua hingga empat minggu sekali.

Dan kakak yang sudah tidak pernah menyapaku semenjak dua tahun terakhir.

Mereka pergi, namun rasanya tidak nyata. Sungguh aneh sekali. Aku masih menyimpan begitu banyak emosi dan pertanyaan. Mungkin kemarahan. Namun tiba-tiba semua itu menguap begitu saja. Hampa. Datar. Bahkan tidak begitu sedih. Aku hanya bingung. Apa yang harus kurasakan? Apa yang harus kulakukan?

Kemana semua perasaan ini harus kuarahkan?

Duka tidak datang begitu saja. Namun ternyata ia berupa cicilan.

Begitu banyak yang sudah pergi meninggalkanku. Selain mereka, ada juga kakek-kakek dan nenek-nenek yang dulu turut merawatku sejak kecil. Satu persatu pergi dan aku cukup lambat juga memprosesnya.

Namun kadang tanpa aba-aba, aku mendengar cerita tentang mereka. Bagaimana bisa aku mengenal mereka lebih jauh justru ketika mereka tiada? Cerita-cerita ini, sebelumnya ada dimana?

Di sudut-sudut tertentu kadang memori tiba-tiba saja menghampiri. Mengingatkan. Tiba-tiba saja aku mendongak dan seakan baru menyadari, kalau mereka tidak ada lagi di tempat dimana dulu aku biasa menemukan mereka.

Aku tidak siap, aku takut, aku pasrah.

Semua orang pasti pergi, aku tahu. Tapi... kuharap aku bisa menyampaikan rasa sayangku kepada mereka, kuharap mereka bisa tahu aku sayang mereka.

Kuharap aku bisa membantu mereka bahkan setelah mereka tiada.

Meski hanya sekedar sebuah alfatihah.

Kuharap aku bisa membalas semua yang sudah mereka berikan kepadaku.

Amin, amin.


Lho, aku juga kaget. Kenapa postingan ini berubah jadi postingan duka, ya?



Dengerin Everglow yuk sambil mengenang orang2 baik di hidup kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar