Welcome to Wonderland!

A compilation of wonders where things might be found upside down. Feel free to do and say anything out of the ordinary. Wish you a safe journey back into reality after reading all these.

Jumat, 31 Maret 2017

Hey there

Are you okay?

I always pray that you are.
I loved autumn, and spring seems to flash by so quickly! It was just yesterday that the plum blossomed, now everything had turned into leafy green and red~

Jumat, 24 Maret 2017

I used to count the days before I met you,
not knowing what it was even for
I counted to seven and it was Sunday,
and I'd groan because on the morrow it would be back to one again

I didn't count the days after I met you,
because time flew so fast
colors struck me and it felt like there was
a thousand more important thing to take note of,
so why bother?
And I know, even if I didn't,
you'd smile,
take up the chalk,
and scribble the counts for me.

I didn't want to count the days after you left me,
because the days were long, and the sunshine left imprints in my eyes.
But I picked up your counts anyway, while boredom consumed my mind
in this space where you once existed

It's getting dull here.
Won't you come back?
Saw the counts today, and I think it's been long enough.
Do you miss me yet?


-an old poem and an old artwork-
''You never really cared about what goes on around you. I've been waiting, always, for the day that you'd start asking these questions. The day you long to understand, the day you would turn into an adult.''

''Please give me some more time.''

-or something like that, Goblin.

Senin, 13 Maret 2017

I've been having bad thoughts again about you, about us.
About the worth of 'us'
and your still veiled thoughts....

I'm supposed to understand but I really don't really.

This gut feeling, I will ignore it?
 
I hope it's just a bad wind that went through my pounding head.

Senin, 06 Maret 2017

jadi......

kota yang baik itu adalah kota yang teratur. seperti halnya dalam taman, manusia itu terbiasa menjadi 'penguasa'--'to be in charge'--seperti yang dijelaskan oleh dosenku. untuk itu kita butuh adanya sedikit keteraturan berupa pengulangan pola dan bentuk, dan ukuran. namun manusia juga makhluk yang mencintai keindahan maka variasi sangat diperlukan juga. bila tidak, maka keteraturan akan berubah menjadi kebosanan.

selain itu kota yang menarik haruslah memiliki identitas, suatu alasan yang dapat membuat orang bepikir 'ah, aku ingin mengunjunginya!', sesuatu yang hanya ada di sana. identitas lokal adalah hal yang sangat krusial--lagi-lagi ini telah dijelaskan sebelumnya, entah berapa kali, namun memang kadang otak menolak untuk benar-benar mempelajarinya. banyak cara untuk memperlihatkan identitas lokal, salah satunya dengan bentuk khas yang dipengaruhi budaya dan iklim/klimat, serta bahan-bahan lokal, dan juga hasil karya lokal. hasil karya lokal ini contohnya adalah kerajinan ukiran yang begitu populer di Indonesia, azulejos atau keramik yang dilukis tangan yang sangat umum di sini di Portugal, ataupun ukiran barok pada limestone yang kita jumpai di bangunan tua Eropa.

hidupkan juga tipologi bangunan sekitar, vendor-vendor jalanan semacam warung kaki lima dan toko kelontong yang mungkin terlihat tidak elit namun membawa suasana yang benar-benar Indonesia banget, misalnya. dekorasi dengan keindahan yang ada, maka perlahan ini akan mendapatkan daya tariknya sendiri.

lalu, yang juga tidak kalah penting adalah kepadatan kota. sebenarnya, kota yang padat itu nyaman dan praktis, dimana penduduknya tak perlu menyetir satu jam hanya untuk menemukan kafe, restauran, minimarket, ataupun fasilitas kesehatan terdekat. kurangi kebutuhan kendaraan pribadi tidak hanya dengan pedestrian namun juga pengembangan transportasi publik yang lebih baik dan dapat diandalkan.

manusia adalah makhluk sosial, maka satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan adalah pengembangan public space di kota. kota yang padat kadang terasa menyesakkan, maka diperlukan adanya refuge, dimana orang-orang dapat bersantai dan berkegiatan dengan nyaman. berilah sentuhan alam dan sedikit atraksi, buat ia aman untuk anak-anak. maka akan dapat ditemukan public space yang hidup dan turis-able.

((sayangnya public space di Indonesia biasanya tidaklah praktis--bukankah aneh kita harus naik motor jauh untuk sekedar hang out di taman?))

then again... semua juga tergantung dengan budaya sekitar. pelajarilah tempat dimana engkau berada, kenallah orang-orangnya dan sejarah mereka, dan buatlah perubahan dengan effort minimum dan effect maksimum.




heheheh, random banget ya?