Days in My wonderLand...: Agustus 2014

Minggu, 17 Agustus 2014

ffn challenge

-

Sepasang bola mata sekelam malam menatap lurus di balik beningnya kacamata. Rambut kecoklatan seleher yang berantakan tak digubrisnya. Mulutnya terkatup rapat dalam monolog bisu. Entah mengapa ujung bibir kemerahan itu selalu tertarik gravitasi, bahkan saat ia tersenyum. Diperhatikannya beberapa jerawat kecil yang bermunculan di ujung pipinya, dan ia pun mendecakkan lidahnya. Mungkin sebatang coklat dalam sehari memang tidak baik untuk anak gadis seusianya...

-

Dia tidak cantik. Dia bukanlah dewi, peri, ataupun seorang putri. Namun, setidaknya wajah chubby di balik cermin itu tidak menyakiti mata. Entah mengapa, akhir-akhir ini disadarinya hal itu.
Dirinya yang tak pernah peduli dengan sekitarnya, dengan bagaimana ia terlihat, dengan padangan umum yang disukai orang lain... kini mulai peduli dengan penampilannya. Entahlah. Tiba-tiba saja...

Ia ingin menjadi cantik.

Namun ia rasa itu hal yang normal. Itu bukanlah obsesi, hanya gumaman sendiri. Biarlah, mungkin suatu saat nanti ia tak akan memiliki protes lagi

-

Apa yang dipikirkannya? Terkadang ia berhenti dan melamun, alisnya berkerut dalam pikiran yang dalam. Terkadang ia menghela nafas. Di saat yang lain ia tersenyum sendiri, kadang sambil menggeleng pelan. Ia sendiri kadang takjub dengan isi pikirannya yang bagai nasi campur. Atau roller coaster. Campur aduk, dan naik turun.

-

Jujur saja, ia tidak begitu menyukai dirinya sendiri. Terlalu banyak kekurangan yang ia miliki. Namun, ia juga tak lupa mensyukuri. Apapun yang terjadi, ia akan tetap bangga pada dirinya sendiri.

-

Semoga.